PROF. DR. KH. SAID AQIL SIRADJ, LC. MA

Said Aqil Siradj Said Aqil Siradj Lahir 3 Juli 1953 (umur 61) Bendera Indonesia Cirebon, Jawa Barat Kewarganegaraan Indonesia Dikenal karena Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama Periode 2010-2015 Agama Islam Pasangan Hj. Nur Hayati Abdul Qodir Anak Muhammad Said Aqil Nisrin Said Aqil Rihab Said Aqil Aqil Said Aqil Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. atau sering dikenal Said Aqil Siradj (lahir di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 3 Juli 1953; umur 61 tahun) adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010–2015. Daftar isi 1 Riwayat Pendidikan 1.1 Pendidikan Formal 1.2 Non-Formal 2 Pengalaman Organisasi 3 Kegiatan profesional 4 Pemilihan sebagai Ketua Umum PBNU 5 Pranala luar Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal 1. S1 Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982 2. S2 Universitas Umm al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987 3. S3 University of Umm al-Qura, jurusan Aqidah / Filsafat Islam, lulus 1994 Non-Formal 1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon 2. Hidayatul Mubtadi’en Pesantren Lirboyo Kediri (1965-1970) 3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta (1972-1975) - Pengalaman Organisasi 1. Sekertaris PMII Rayon Krapyak Yogyakarta (1972-1974) 2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah (1983-1987) 3. Wakil Katib ‘aam PBNU (1994-1998) 4. Katib ‘aam PBNU (1998-1999) 5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (Gandi) (1998) 6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) (1998-sekarang) 7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI (1998-sekarang) 8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 (1998) 9. Ketua TGPF Kasus pembantaian Dukun Santet Banyuwangi (1998) 10. Penasehat PMKRI (1999-sekarang) 11. Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri (1999) 12. Anggota Kehormatan MATAKIN (1999-2002) 13. Rais Syuriah PBNU (1999-2004) 14. Ketua PBNU (2004-sekarang) - Kegiatan profesional Tim ahli bahasa indonesia dalam surat kabar harian Al-Nadwah Mekkah (1991) Dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) (1995-1997) Dosen pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1995-sekarang) Wakil Direktur Universitas Islam Malang (Unisma) (1997-1999) MKDU penasihat fakultas di Universitas Surabaya (Ubaya) (1998-sekarang) Wakil ketua dari lima tim penyusun rancangan AD / ART PKB (1998) 7. Komisi member (1998-1999) 8. Dosen luar biasa Institut Islam Tribakti Lirboyo Kediri (1999 – sekarang) 9. Majelis Permusyawaratan Rakyat anggota fraksi yang mewakili NU (1999-2004) 10. Lulusan Unisma direktur (1999-2003) 11. Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) (2001-sekarang) 12. Dosen pascasarjana ST Ibrahim Maqdum Tuban (2003-sekarang) 13. UNU Dosen lulusan Universitas NU Solo (2003-sekarang) 14. Lulusan Unisma dosen (2003-sekarang) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2010-2015 Pemilihan sebagai Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) periode 2010–2015 dalam Muktamar ke-32 Nahdlatul 'Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Said unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara. Sebelumnya, KH Sahal Mahfudz, terpilih menjadi Rais Aam PBNU. Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2010-2015. Said Aqil Siraj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Keduanya dianggap memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon ketua umum PBNU. Dalam tata tertib muktamar seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk ditetapkan sebagai calon ketua umum. Sementara itu, Sholahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdala (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Mereka gagal memperoleh angka 99 suara dari muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Macam, dan Tujuan Ulumul Qur’an

MAKALAH TAREKAT (THORIQOH)

Biografi Raden Patah Pendiri Kesultanan Demak